Pengertian Menstruasi
Setiap bulan, secara periodik, seorang wanita normal akan mengalami peristiwa
reproduksi, yaitu menstruasi. Menstruasi merupakan meluruhnya jaringan
endometrium karena tidak adanya telur matang yang dibuahi oleh sperma. Peristiwa
itu begitu wajar dan alami sehingga dapat dipastikan bahwa semua wanita yang
normal pasti akan mengalami proses itu.
Seorang wanita subur, selama kira-kira 38 tahun dalam hidupnya dan setiap
bulannya, akan melepaskan sel telur matang yang dikeluarkan secara bergantian
dari salah satu indung telur. Pematangan telur dirangsang oleh organ kecil yang
berada di dasar otak yang disebut hipofisis.
Selama menstruasi, proses pematangan telur telah dimulai. Sesudah 14 hari,
proses pematangan telah selesai dan telur melepaskan diri dari indung telur
(ovulasi). Silia yang mengelilingi saluran telur akan menangkap telur tersebut.
Melalui saluran telur, telur menuju ke arah ruang rahim. Di saluran telur, sel
telur dapat bertemu dengan sperma (benih dari pria) yang datang dari arah yang
berlainan (dari ruang rahim).
Telur dapat dibuahi oleh satu benih sperma (ada kira kira 200 juta sperma
yang masuk melalui vagina). Jika telur yang telah dibuahi itu sampai ke ruang
rahim, selaput lendir ruang rahim telah siap untuk menerima telur. Sebelumnya,
rahim telah menerima isyarat melalui hormon esterogen dan progesteron bahwa
akan datang sel telur yang telah matang. Selaput lendir ruang rahim
mempersiapkan diri dengan baik untuk dapat menerima telur.
Jika dalam perjalanannya telur tidak bertemu dengan sperma, telur akan mati
beberapa jam setelah lepas dari indung telur. Selaput lendir ruang rahim
seakan-akan sia-sia mempersiapkan diri untuk menerima telur. Hipofisis juga
memperhatikan hal tersebut. Kira-kira 14 hari setelah pelepasan telur, lapisan
paling luar dari selaput lendir rahim (endometrium) diberi isyarat bahwa bagian
tersebut perlu mengalami peluruhan . maka secara tiba-tiba, lapisan tersebut
lepas atau meluruh sehingga menyebabkan perdarahan. Ha seperti itulah yang
dimnamakan haid atau menstruasi.
Pengertian Gangguan
Menstruasi
Gangguan
menstruasi adalah perdarahan menstruasi yang tidak normal dalam hal panjang
siklus, lama siklus, jumlah darah siklus dan nyeri. Hal ini melibatkan
hipotalamus, hipofisis, ovarium, dan emdometrium.
Fisiologi
menstruasi normal adalah sebagai berikut:
Siklus berlangsung
antara 23_35 hari atau 21_31 hari.
Estrogen dihasilkan oleh
folikel dan korpus luteum.
Peningkatan estrogen
depengaruhi hanya oleh corpus luteum.
Korpus luteum hanya ada
jika terjadi ovulasi.
Korpus luteum hanya
dapat bertahan ± 10_14 hari.
Fase luteal ± 14 hari
(hampir selalu tetap).
Fase folikulogenesis (proliferasi)
bervariasi ±7_21 hari.
Pengertian
Desminore
Menstruasi merupakan proses yang lami dan wajar dalam kehidupan seorang
wanita .Walaupun begitu, pada kenyataannya banyak wanita yang mengalami masalah
menstruasi, di antaranya adalah nyeri haid atau desminore.
Dismenore adalah rasa nyeri pada perut yang berasal dari kram
rahim dan terjadi selama menstruasi. Dismonere biasanya terjadi akibat
pelepasan berlebihan prostaglandin tertentu, prostaglandin F2 alfa,dari sel-sel
endometrium uterus.
Dismenore
juga dapat diartikan sebagai haid yang nyeri yang terjadi tanpa tanda-tanda
infeksi atau penyakit panggul. Selain itu, Dismenorea juga memiliki arti
sebagai nyeri uteri pada saat menstruasi. Dismenorea primer tidak dikaitkan
dengan patologi pelvis dan bisa timbul tanpa penyakit organik. Intensitas
dismonerea bisa berkurang setelah hamil atau pada umur sekitar 30 tahun. Jadi
dapat disimpulkan definisi dari disminore adalah nyeri yang dirasakan wanita
saat haid.
Macam-Macam
Desminore
Berdasarkan jenis nyeri, nyeri haid dapat dibagi menjadi, dismenore
spasmodik dan dismenore kongestif.
Nyeri spasmodik terasa
di bagian bawah perut dan berawal sebelum masa haid atau segera setelah masa
haid mulai. Banyak wanita terpaksa harus berbaring karena terlalu menderita
nyeri itu sehingga ia tidak dapat mengerjakan apa pun. Ada di antara mereka
yang pingsan, merasa sangat mual, bahkan ada yang benar-benar muntah.
Kebanyakan penderitanya adalah wanita muda walaupun dijumpai pula pada kalangan
yang berusia 40 tahun ke atas. Dismenore spasmodik dapat diobati atau paling
tidak dikurangi dengan lahirnya bayi pertama walaupun banyak pula wanita yang
tidak mengalami hal seperti itu.
Penderita dismenore
kongestif biasanya akan tahu sejak berhari-hari sebelumnya bahwa masa haidnya
akan segera tiba. Dia mungkin akan mengalami pegal, sakit pada buah dada, perut
kembung tidak menentu, bra terasa terlalu ketat, sakit kepala, sakit punggung,
pegal pada paha, merasa lelah atau sulit dipahami, mudah tersinggung,
kehilangan keseimbangan, menjadi ceroboh, terganggu tidur, atau muncul memar di
paha dan lengan atas dan sebagainya. Semua itu merupakan simptom pegal menyiksa
yang berlangsung antara 2 dan 3 hari sampai kurang dari 2 minggu. Proses
menstruasi mungkin tidak terlalu menimbulkan nyeri jika sudah berlangsung.
Bahkan setelah hari pertama masa haid, orang yang menderita dismenore kongestif
akan merasa lebih baik.
Berdasarkan ada tidaknya kelainan atau sebab yang dapat diamati, nyeri haid
dapat dibagi menjadi, dismenore primer dan dismenore sekunder.
Dismenore primer (idiopatik/fungsional)muncul pada
permulaan menstruasi saat menarke, dan biasanya tidak terdapat dasar organik
untuk nyeri tersebut, yang diyakini disebabkan oleh aktivitas abnormal saraf
dan otot serviks uterus ataupun hormonal.. Sering
dimulai pada waktu wanita mendapatkan haid hari pertama dan sering dibarengi
rasa mual, muntah, dan diare. Gadis dan wanita muda dapat diserang nyeri haid
primer. Dinamakan dismenore primer karena rasa nyeri timbul tanpa ada sebab
yang dapat dikenali. Nyeri haid primer hampir selalu hilang sesudah wanita itu
melahirkan anak pertama, sehingga dahulu diperkirakan bahwa rahim yang agak
kecil dari wanita yang belum pernah melahirkan menjadi penyebabnya, tetapi
belum pernah ada bukti dari teori itu. Etiologi patogenesis adalah teori
prostaglandin terutama prostaglandin F2α. Pada akhir daur haid, kadar
progesteron menurun, kadar prostaglandin dalam endometrium (dan darah haid)
bertambah. peninggian kadar prostaglandin ini menyebabkan bertambahnya
kontraksi otot uterus, menyebabkan timbulnya iskemi yang menimbulkan rasa
sakit.:
Nyeri haid yang
disebabkan karena kelainan yang jelas dinamakan dismenore sekunder. Nyeri
menstruasi dimulai lebih lambat dan sering kali terkait dengan
penyakit organik yang mendasari. Nyeri haid yang baru
timbul 1 tahun atau lebih sesudah haid pertama dapat dengan mudah ditemukan
penyebabnya melalui pemeriksaan yang sederhana. Jika pada usia 40 tahun ke atas
timbul gejala nyeri haid yang tidak pernah dialami, penting sekali baginya
untuk memeriksakan diri. Rasa nyeri biasanya mulai sebelum
datang haid, dapat berlangsung sepanjang haid serta dapat pula disertai
keluhan-keluhan lainnya seperti pendarahan banyak, disprareunia serta keputihan
Nyeri haid sekunder dapat disebabkan oleh hal-hal
berikut:
·
Rahim yang terbalik
sehingga membuat darah haid tidak mudah dikeluarkan, tetapi penyebab itu lebih
jarang daripada yang diperkirakan sebelumnya,
·
Benjolan besar atau
kecil di rahim dapat menimbulkan keluhan perdarahan yang banyak atau sering
disertai gumpalan darah.
·
Mioma uteri
·
adanya AKDR
·
Peradangan selaput
lendir rahim. Hal itu biasanya hanya terjadi-dan jarang terjadi-sesudah
persalinan atau keguguran. Peradangan dapat pula terjadi akibat penyakit
kelamin yang dilalaikan.
·
Pemakaian spiral.
·
Endometriosis.
Pertumbuhan jaringan lapisan rahim di tempat lain di dalam ruang panggul.
·
Fibroid atau tumor.
·
Infeksi pelvis.
Patogenesis
dismenore sekunder :
·
kadar prostaglandin F2α dalam
endometrium meningkat dengan adanya alat kontrasepsi dalam rahim
·
faktor : adanya sumbatan dalam
uterus, kelainan anatomi rahim, regangan karena bekuan darah ataupun karena
pertumbuhan jaringan menyebabkan bertambahnya kontraksi uterus akibatnya
bertambah nyeri
Tanda dan Gejala
Desminore
Menurut Arif
Mansjoer (2000) tanda dan gejala dari dismenore adalah sebagai berikut:
·
Dimenore primer
o Usia lebih
muda, maksimal usia 15-25 tahun
o Timbul
setelah terjadinya siklus haid yang teratur
o Sering
terjadi pada nulipara
o Nyeri sering
terasa sebagai kejang uterus dan spastic
o Nyeri timbul
mendahului haid dan meningkat pada hari pertama atau kedua haid
o Tidak
dijumpai keadaan patologi pelvic
o Hanya
terjadi pada siklus haid yang ovulatorik
o Sering
memberikan respon terhadap pengobatan medikamentosa
o Pemeriksaan
pelvik normal
o Sering
disertai nausea, muntah, diare, kelelahan, nyeri kepala
·
Dismenore sekunder
o
Usia lebih tua, jarang sebelum usia
25 tahun
o
Cenderung timbul setelah 2 tahun siklus
haid teratur
o
Tidak berhubngan dengan siklus
paritas
o
Nyeri sering terasa terus menerus
dan tumpul
o
Nyeri
dimulai saat haid dan meningkat bersamaan dengan keluarnya darah
o
Berhubungan dengan kelainan pelvic
o
Tidak
berhubungan dengan adanya ovulasi
o
Seringkali
memerlukan tindakan operatif
o
Terdapat kelainan pelvik
Patofisiologi
Desminore
Ada beberapa
faktor yang terkait dengan dismenorea primer yaitu prostaglandin uterine yang
tinggi, aktivotas uteri abnormal, dan faktor emosi/ psikologis. Belum diketahui
dengan jelas bagaimana protaglandin bisa menyebabkan dismenorea tetapi telah diketahui
bahwa wanita dengan dismenorea mempunyai prostaglandin yang 4 kali lebih
tinggi dari pada wanita tanpa dismenorea. Dismenorea primer biasanya timbul
pada hari pertama atau kedua dari menstruasi. Nyerinya bersifat kolik atau kram
dan dirasakan pada abdomen.
Penatalaksanaan
Desminore
Dismenorea
primer dapat diatasi dengan inhibitor prostaglandin yang bisa menghalangi
sintesis dan metabolisme prostaglandin. Obat anti-inflamasi nonsteroid (nonsteroidal
anti-inflamatory drugs, NSAID) adalah obat yang efektif untuk menghambat
sintesis prostaglandin. Contoh obat-obat ini adalah Ibuprofen, Naproxen, dan
Ketoprofen. Disminorea sekunder diatasi dengan memperbaki penyebab
organik.
Bagi
sebagian besar wanita, obat-obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) yang
menghambat terbentuknya prostaglandin, misalnya ibuprofen, dapat secara efektik
mengurangi kram. Asetaminofen kurang membantu, karena bekerja dengan mekanisme
yang berbeda dengan obat-obat anti-inflamasi terdahulu. Inhibitor prostaglandin
harus digunakan pada saat tanda awal nyeri muncul atau pada tanda pertama
pengeluaran darah haid. Hal ini dikarena kram akibat haid yang kuat dapat
menyebabkan terjadinya endometris (pertumbuhan jaringan uterus di luar uterus
yang menyebabkan nyeri) keluhan dismenore harus selalu dianggap serius dan
harus dilakukan upaya untuk mengurangi insidensnya.
Selain itu penatalaksanaan yang dapat dilakukan menurut Sarwono (1999),
adalah sebagai berikut :
Penerangan dan nasihat
Perlu dijelaskan kepada penderita bahwa dismenore adalah gangguan yang
tidak berbahaya untuk kesehatan. Hendaknya diadakan penjelasan dan diskusi
mengenai cara hidup, pekerjaan, kegiatan, dan lingkungan penderita. Kemungkinan
salah informasi mengenai haid atau adanya tabu atau tahayul mengenai haid perlu
dibicarakan. Nasihat-nasihat mengenai makanan sehat, istirahat yang cukup, dan
olahraga mungkin berguna. Kadang-kadang diperlukan psikoterapi.
Pemberian obat analgetik.
Dewasa ini banyak beredar obat-obat analgesic yang dapat diberikan sebagai
terapi simptomatik. Jika rasa nyerinya berat, diperlukan istirahat di tempat
tidur dan kompres panas pada perut bawah untuk mengurangi penderitaan. Obat
analgesic yang sering di berikan adalah preparat kombinasi aspirin, fenasetin,
dan kafein. Obat-obat paten yang beredar di pasaran ialah antara lain novalgin,
ponstan, acet-aminophen.
Terapi hormonal
Tujuan terapi hormonal adalah menekan ovulasi. Tindakan ini bersifat
sementara dengan maksud membuktikan bahwa gangguan benar-benar dismenore
primer, atau untuk memungkinkan penderita melaksanakan pekerjaan penting pada
waktu haid tanpa gangguan. Tujuan ini dapat dicapai dengan pemberian salah satu
jenis pil kombinasi kontasepsi.
Terapi alternative
Sebagai tambahan
pemakaian obat penawar sakit tanpa resep, ada banyak yang dapat anda lakukan
sendiri untuk membantu mengurangi kram menstruasi, dan dengan sedikit
percobaan, anda pasti dapat menemukan cara untuk membawa kelegaan. Suhu panas
merupakan ramuan tua yaitu dapat dilakukan dengan kompres handuk panas atau
botol air panas pada perut atau punggung bawah. Mandi air hangat juga bisa
membantu.
Beberapa wanita mencapai keringanan melalui olahraga, yang tidak hanya
mengurangi stress dan orgasme juga dapat membantu dengan mengurangi tegangan
pada otot-otot pelvis sehingga membawa kekenduran dan rasa nyaman.
Beberapa posisi yoga dipercaya dapat menghilangkan kram menstruasi. Salah satunya adalah peregangan kucing, yang meliputi berada pada posisi merangkak kemudian secara perlahan menaikkan punggung anda keatas setinggi-tingginya.
Beberapa posisi yoga dipercaya dapat menghilangkan kram menstruasi. Salah satunya adalah peregangan kucing, yang meliputi berada pada posisi merangkak kemudian secara perlahan menaikkan punggung anda keatas setinggi-tingginya.
CONTOH KASUS
ASUHAN
KEBIDANAN PADA KESEHATAN REPRODUKSI
Nn.
Y UMUR 19 TAHUN DENGAN DESMINORE
DI
BPM SUTARTI PURWOREJO
Tgl.Masuk : 22 Nov 2012 jam :
16.00 WIB
No
Register : 2346 dirawat ruang : Pemeriksaan
I.
PENGKAJIAN DATA
tanggal: 23/11/2012 pukul: 16.00 WIB
oleh: bidan
A. DATA
SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama :
Nn. Y
Umur :
19 Tahun
Agama :Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Mahasiswi
Alamat :
Keburuhan, Purworejo
No Telp :
081327446533
2. Alasan
Kunjungan
Ingin konsultasi dan memeriksakan diri
mengenai menstruasi.
3. Keluhan
Utama
Nn. Y mengatakan Nyeri saat haid/
menstruasi.
4. Riwayat
Menstruasi
Menarche :12
Tahun Konsistensi :
cair
Siklus :
28 hari Teratur : ya
Lama :
6 hari Jumlah :± 100 cc
Warna :
Merah kecoklatan. Keluhan : Nyeri haid
5. Riwayat
pernikahan
Status pernikahan : belum menikah lama : --
Menikah ke : -- Usia menikah ke-1: --
6. Riwayat
Obstetri
G..P...A..Ah...
Hamil ke
|
persalinan
|
nifas
|
|||||
tgl
|
Umur kehamilan
|
Jenis persalinan
|
komplikasi
|
laktasi
|
komplikasi
|
||
Belum
pernah hamil dan melahirkan
|
|||||||
7. Riwayat
Kontrasepsi Yang digunakan
no
|
Jenis kontrasepsi
|
pasang
|
lepas
|
|||||||
tgl
|
oleh
|
tempat
|
keluhan
|
tgl
|
Oleh
|
tempat
|
Alasan
|
|||
Belum
pernah menggunakan kontrasepsi
|
||||||||||
8. Data
Kesehatan
a. Riwayat
penyakit yang sedang diderita: menurun(DM, Asma), menular (TBC, HIV), menahun
(Jantung, ginjal).
Nn. Y mengatakan tidak pernah / sedang
menderita penyakit menular (TBC, HIV/AIDS), penyakit menahun (jantung, ginjal),
dan Penyakit Menurun (DM, Asma, Hipertensi).
b. Riwayat
penyakit keluarga: menurun(DM, Asma), menular (TBC, HIV), menahun (Jantung,
ginjal).
Nn. Y mengatakan dalam keluarga tidak ada
riwayat penyakit / sedang menderita penyakit menular (TBC, HIV/AIDS), penyakit
menahun (jantung, ginjal), dan Penyakit Menurun (DM, Asma, Hipertensi).
c. Riwayat
operasi
Nn. Y mengatakan tidak pernah operasi.
d. Riwayat
alergi obat
Nn. Y mengatakan tidak alergi obat.
e. Pola
Pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a. Pola
Nutrisi
Makan
Minum
Frekuensi : 3 kali/hari 5_6
kali/hari
Jenis :
nasi, lauk, sayur air
putih, susu, jus
Porsi :
1 piring 1
gelas
Pantangan : tidak ada tidak ada
Keluhan :
tidak ada tidak ada
b. Pola
Eliminasi
BAB BAK
Frekuensi : 1 kali/ hari ±
4_5 kali/hari
Konsistensi : lunak cair
Bau :
khas khas
Warna :
kuning kecoklatan kuning
jernih
Keluhan :
tidak ada tidak ada
c. Istirahat
Tidur
siang Tidur
malam
Lama :
2 jam /hari ±7 jam /hari
Keluhan : tidak ada tidak
ada
d. Personal
Hygiene
Mandi : 2 kali/ hari Gosok gigi : 3 kali/hari
Keramas :
3 kali / mingg Ganti baju : 2 kali/hari
e. Pola
Seksualitas
Coitus :
tidak ada
Keluhan :
tidak ada
f. Data
Psikologi (berkaitan dengan psikis klien, hubungan antar keluarga, tetangga,
kegiatan ibadah)
–
Nn. Y mengatakan mudah tersinggung
atau mudah marah
–
Hubungan dengan
keluarga
Nn. Y mengatakan hubungan dengan
keluarga baik.
–
Hubungan dengan
tetangga
Nn. Y mengatakan hubungan dengan ttangga
baik.
–
Ketaatan dalam
beribadah
Nn. Y mengatakan beribadah sesuai dengan
keyakinannya.
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan
Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Tanda vital
TD :110/70mmHg
R :
19 x/menit
BB :
45 kg
Suhu :36,8
ºC
Nadi :
84 x/menit
TB :150
cm
2. Pemeriksaan
fisik
Kepala : bentuk mesochepal,
tidak ada masa, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, kulit kepala bersih.
Rambut :
bersih, tidak berketombe, warna hitam.
Wajah : bentuk oval, tidak ada bekas
luka, tidak oedema, tidak ada cloasma.
Telinga : simetris, ada lubang telinga, ada
gendang telinga, tidak ada serumen atau sekret, reflek pendengaran baik.
Mata : simetris, konjungtiva merah
muda, sklera putih, tidak ada infeksi, penglihatan baik.
Hidung : simetris, bentuk hidung biasa,
tidak ada polip, tidak ada secret.
Mulut : simetris, tidak ada sariawan,
bibir tidak pecah-pecah, gigi bersih dan tidak terjadi caries, gusi tidak
bengkak, tidak ada pembekakan kelenjar tonsil, tidak ada tanda infeksi pada
tenggorokan.
Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar
parotis, tiroit, getah bening dan vena jugularis.
Dada : dada simetris, terdapat
payudara, tidak terdengar mengi saat bernafas, denyut jantung teratur, tidak
tredapat retraksi dinding dada.
Mamae :
simetris, puting susu mulai tampak (menonjol), tidak ada cekungan, masa,
benjolan pada payudara, tidak terjadi hiperpigmentasi.
Abdomen :
tidak ada bekas operasi, tidak ada masa.
Genetalia :bersih, tidak ada pembesaran kelenjar
bartholini, tidak oedema, tidak ada varises, tidak terdapat secret.
Anus :
tidak ada hemoroid, ada lubang anus, anus bersih
Ekstermitas
Atas : simetris, kuku tidak anemis,
jari lengkap, tidak ada kelainan, reflek patela baik.
Bawah : simetris, kuku tidak anemis, jari
lengkap, tidak ada kelainan, reflek patela baik.
3. Pemeriksaan
Penunjang
Tidak ada
II.
INTERPRETASI DATA
a)
Diagnosa Kebidanan
Seorang Nn. Y umur 19 tahun haid hari
kedua dengan desminore.
Data dasar:
Data Subjektif
–
Nn. Y mengatakan
berumur 19 tahun
–
Nn. Y mengatakan ini
haid hari yang kedua.
–
Nn. Y mengatakan nyeri
saat haid
Data Objektif
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Tanda vital
TD :110/70mmHg
R :
19 x/menit
BB :
45 kg
Suhu :36,8
ºC
Nadi :
84 x/menit
TB :150
cm
b)
Masalah
Nn. Y mengatakan merasa cepat lelah, mudah
tersinggung dan menjadi ceroboh.
Data dasar:
Data Subjektif
–Nn. Y mengatakan merasa cepat lelah
serta mudah tersinggung
Data Objektif
–
Nn. Y terlihat lemas,
lelah dan mudah tersinggung.
III.
TINDAKAN ANTISIPASI
Tidak ada.
IV.
TINDAKAN SEGERA
Tidak ada.
V.
PERENCANAAN
tgl:23/11/2012 Pukul: 16.15 WIB oleh: bidan
1. Beritahu
Nn. Y hasil pemeriksaan
2. Jelaskan
proses menstruasi (haid) pada Nn. Y
3. Beritahu
cara mengurangi rasa nyeri pada Nn. Y
4. Beri
KIE nutrisi seimbang pada Nn.Y
5. Beri
support dan dukunganmental pada Nn.Y
6. Berikan
terapi
7. Sarankan
klien untuk istirahat
8. dokumentasi
VI.
PELAKSANAAN tgl:23/11/2012
pukul:16.18 WIB oleh: bidan
1. Memberitahu
klien bahwa pemeriksaan sudah dilakukan dan keadaan klien baik
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Tanda vital
TD :110/70mmHg
R :
19 x/menit
BB :
45 kg
Suhu :36,8
ºC
Nadi :
84 x/menit
TB :150
cm
2. Menjelaskan
proses menstruasi kepada klien, bahwa menstruasi merupakan suatu proses yang
normal yanga akan dialami setiap wanita subur. Hal ini biasanya diikuti oleh
ketidaknyamanan yang timbul akibat perubahan kadar hormonal dalam tubuh.
3. Memberitahu
klien tentang cara mengurangi rasa nyeri dan ketegangan selama proses
menstruasi berlangsung, yaitu:
–
Istirahat yang cukup,
dengan tidur siang 2 jam dan tidur malam 7_8 jam serta perbanyak minum air
putih.
–
Menggunakan heating pad
(bantal pemanas), kompres handuk atau botol berisi air panas diperut dan
punggung bawah, serta minum minuman yang hangat. Atau dengan mandi air hangat.
–
Mengurangi rasa nyeri
dengan aroma terapi dan pemijatan juga dapat mengurangi rasa tidak nyaman.
Pijatan yang ringan dan melingkar dengan mengguankantelunjuk pada perut bagian
akan membantui mengurangi nyeri haid.
4. Memberitahu
klien tentang kebutuhan nutrisi yang butuhkan dengan cara meningkatkan pola makan, memakan makanan yang
bergizi dan seimbang, seperti: nasi, sayur, lauk, buah jika perlu ditambah
dengan susu serta perbanyak konsumsi makanan tinggi protein selama menstruasi.
5. Memberikan
support mental dan dukungan pada klien, agar lebig percaya diri dan tidak
merasa takut dalam menghadapi masa mentruasi.
6. Memberikan
obat analgetik (asam mefenamad tablet diminum 3 kali sehari per-oral, atau jika
sakit saja.
7. Menganjurkan
klien istirahat dan tidur yang cukup, serta olahraga dengan teratur (dengan
memperbanyak jalan kaki). Beberapa wanita mencapai keringanan melalui olahraga,
yang tidak hanya mengurangi stres tapi juga meningkatkan produksi endorfin
otak, penawar sakitalami tubuh. Tidakada pembatasan aktivitas selama haid.
8. Mendokumentasikan
semua tindakan yang sudah di lakukan pada buku register, dan pada askeb.
VII.
EVALUASI tgl:23/11/2012 pukul: 16.25 WIB oleh: bidan
1. Sudah
dilakukan pemeriksaan dan Nn. Y mengerti dengan hasil pemeriksaan bahwa
keadaannya baik.
2. Nn.
Y sudah mengerti tentang fisiologi menstruasi.
3. Nn.
Y sudah mengerti dan tahu tentang cara mengurangi rasa nyeri yang dialaminya
dan bersedia melakukannya.
4. Nn.
Y sudah mengerti dan paham tentang nutrisi yang dibutuhkan selama menstruasi.
5. Klien
dapat menerima saran dan masukan yang bidan berikan dan klien sudah sedikit termotivasi.
6. Sudah
diberi obat analgetik (asam mefenamad) dan klien bersedia meminumnya 3 kali
sehari per-oral atau jika sakit saja.
7. Nn.
Y bersedia untuk istirahat yang cukup
8. Semua
tindakan sudah didokumentasikan dibuku register bidan dan askeb.
http://jefriadityas.blogspot.co.id
AntwoordVee uit